Senin, 19 November 2012

Menuju Indonesia Bebas Kawasan Kumuh


[Jawapos-Ekbis, 19 Nopember 2012], pencanangan tahun 2025 Indonesia sebagai kawasan bebas kumuh menata kembali peran pemerintah dalam membantu lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk menempati kawasan layak hunian melalui 6 kegiatan (RP3KP, Hunian berimbang meliputi skenario pembangunan perumahan oleh pemerintah daerah, penciptaan klasifikasi hunian pemukiman yang harmonis dalam jumlah rumah 1:2:3 (Mewah, Menengah dan Sederhana), penataan kawasan kumuh dengan pemugaran, pemermajaan dan pengelolaan berkelanjutan, dukungan pemerintah pusat ke pemerinah daerah (DAK), dukungan kepada pengembang untuk menyediakan prasarana, sarana dan utilitas umum berupa jalan dan drainase untuk pemukiman baru dan penyiapan kota mandiri

Prioritas adalah kota metropiltan yang berbasis sebagai pusat ekonomi, bisnis dan industri serta sebagai kota yang tertata lingkungan, adalah merupakan peran yang sangat mulia untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk tetap bisa memperoleh kehidupan yang layak, dengan kesadaran yang tinggi semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan pengembang untuk kembali menata kehidupan metropolitan yang berwawasan lingkungan dengan tetap memberikan peran dan kesempatan kepada MBR untuk tetap memperoleh hal berkehidupan yang layak di kota metropolitan
Pertama penyiapan kawasan perumahan yang ramah lingkungan, yang mampu menampung seluruh masayarakat, berupa kawasan diluar kota atau rumah susun di pinggir kota
Kedua penyiapan akses jalan dan moda transpotasi yang aman, mudah dan murah serta tersedia waktu 24jam, berupa bus, kereta, dll.

Ketiga penyiapan fasilitas umum yang memadai berupa lampu penerangan jalan, listrik perumahan, tempat ibadah, pasar, sekolah, puskesmas, keamanan dan kebersihan, sarana air bersih dan pembuangan limbah, perbankan, kelurahan
Keempat penghijauan lingkungan melalui peran serta masyarakat (MBR) berupa kerja gotong royong, siskamling, rumah pertemuan (balai desa)
Kelima penataan parkir kendaraan bermotor dan budaya sepeda untuk mengendalikan polusi udara dan suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar